Mbak Nisa
Kalau saya boleh saran, berdasarkan pengalaman, sebaiknya kalau memang sudah ada niat dan secara akademis confidence diproses dulu saja. Apakah pilihannya tepat atau tidak, sebaiknya jangan diambil pusing.
Kalau ada kendala dari sisi biaya dicoba saja dulu diajukan ke pihak APS. Coba dikonfirmasi juga dengan pemberi beasiswa apakah keharusan atau boleh menyusul. Kalau memang wajib dan Anda betul2 niat ingin melanjutkan S2 tidak ada salahnya dicarikan sumber biaya pembayaran. Kerja sampingan mungkin?
Maksud saya, namanya juga usaha, kalau ditengah jalan setelah menf
On Mar 22, 2016 11:02 PM, "cobaltblue_download@yahoo.co.id [beasiswa]" <beasiswa@yahoogroups.com> wrote:
Perkenalkan, nama saya Annisa Nuriowandari lulusan Psikologi UGM. Saya tertarik untuk melanjutkan S2 Psikologi ke luar negeri dan saya ingin berkonsultasi untuk mematangkan rencana ini.
Banyak teman yang bilang kalau mau S2 Psikologi di luar negeri, lebih baik ambil sains saja karena ambil profesi di luar sangat sulit. Padahal saya terdorong untuk kembali kuliah karena pengalaman saya selama menjadi relawan konselor di sebuah LSM. Minat saya bukan pada riset, tapi lebih pada penerapan ilmu psikologi saat berada di lapangan. Orientasi saya juga bukan untuk membuka praktek pribadi, jadi saya pikir tidak perlu memusingkan masalah perizinan sebagai psikolog kelak jika ambil profesi di negara yang bukan menjadi tujuan kerja. Dengan pertimbangan tsb, apakah keputusan untuk mengambil profesi psikologi di luar itu sudah bijak ya?
Untuk saat ini, saya baru sempat mencari informasi untuk S2 di US dan Australia. Di US, mereka mensyaratkan S3 bagi seseorang untuk menjadi psikolog, sehingga jarang ditawarkan program master terminal degree di sana. Tapi saya lihat master degree ini banyak ditawarkan di Australia makanya saya sempat tertarik. Namun setelah mencari informasi lebih banyak tentang persyaratan masuknya, saya kemudian menemukan bahwa kita diminta untuk mengirimkan persyaratan akademik ke APS (Australian Psychology Society) untuk direview kelayakan masuknya dan biayanya tidak murah (lebih mahal dari biaya pendaftaran masuk). Gara-gara itu saya jadi berpikir dua kali lagi, karena setahu saya beasiswa tidak mencakup biaya seperti ini.
Apa barangkali ada rekan-rekan yang mungkin pernah mengambil studi psikologi di Australia? Mungkin bisa berbagi pengalamannya?
Terima kasih banyak.
__._,_.___
Posted by: Sari Amelia <chee.amelia@gmail.com>
| Reply via web post | • | Reply to sender | • | Reply to group | • | Start a New Topic | • | Messages in this topic (2) |
Save time and get your email on the go with the Yahoo Mail App
Get the beautifully designed, lighting fast, and easy-to-use, Yahoo Mail app today. Now you can access all your inboxes (Gmail, Outlook, AOL and more) in one place. Never delete an email again with 1000GB of free cloud storage.
INFO, TIPS BEASISWA, FAQ - ADS:
http://id-scholarships.blogspot.com/
===============================
INFO LOWONGAN DI BIDANG MIGAS:
http://www.lowongan-kerja.info/lowongan/oil-jobs/
===============================
INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
http://id-scholarships.blogspot.com/
===============================
INFO LOWONGAN DI BIDANG MIGAS:
http://www.lowongan-kerja.info/lowongan/oil-jobs/
===============================
INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
.
__,_._,___