+ -

Pages

Sunday, October 31, 2010

Fw: Re:[beasiswa] [OOT] Sharing ttg Dosen yang berstatus double Lecturer di LN dan di Indonesia

 

singkat saja,
berdasarkan apa yg sy rasakan dan liat
teman2 stlh kul dari LN lalu hanya mengabdi PNS di Ind- kurang punya gigi, tidak berkembang.
ambil positifnya; dengan kerja sbg lecturer di LN maka akses informasi, dan jalinan kerjasama akan terus terjalin.
(dengan catatan ada willingness dari yg bersangkutan unt ikut memajukan anak bangsa)

trimakasih.


--- On Fri, 10/29/10, Novi Susetyo Adi <novi_marineoptics@yahoo.com> wrote:

From: Novi Susetyo Adi <novi_marineoptics@yahoo.com>
Subject: Re:[beasiswa] [OOT] Sharing ttg Dosen yang berstatus double Lecturer di LN dan di Indonesia
To: beasiswa@yahoogroups.com
Date: Friday, October 29, 2010, 7:22 PM

 

Rekan Ojo & yang lainnya,

Terimakasih untuk topik yang menarik ini. Sebagaimana rekan Ojo, saya ingin menyampaikan pendapat akhir saya karena walaupun pendapat rekan ojo dan teman2 lainnya sejalan dengan pikiran saya tetapi ada hal2 kecil yg kuatirnya dipukulratakan sama untuk semua kasus, padahal kasus smacam ini tidak bisa dipukulratakan sama.
1.) PNS yg berstatus tugas belajar mendapat gaji 'dobel', 1 dari beasiswa dan 1 dari gaji pokok. Menurut pendapat saya ini hal yang amat sangat wajar. Kenapa ? Karena status tugas belajar adalah memang benar-benar tugas dalam terminologi resmi PNS, & ini dihitung dalam masa kerja resmi (tidak spt cuti diluar tanggungan negara). Jadi tugas bisa berupa pekerjaan di kantor, tapi bisa juga dalam bentuk belajar. &Terus terang dari pengalaman saya, tugas yg belajar ini lebih berat dari tugas di kantor yang lebih 'mekanis'. Dobel gajinya wajar karena dari kantor mmg dia ditugaskan (sekaligus juga dipotong segala hak tunjangan tambahannya), kemudian dari beasiswa adalah reward karena dia 'the chosen one', orang terpilih yg kerja keras hingga terseleksi beasiswa tsb, bukan 'orang sembarangan'.
2.) Masalah timbul dengan kasus rekan Ojo yg ternyata sangat spesifik dg keterangan2 tambahannya di email terakhirnya, yaitu ternyata dalam kasusnya (setidaknya menurut rekan Ojo), ini adalah 'akal-akalan' untuk mendapat sesuatu tambahan (bisa ilmu, materi, dll) dengan 'memboroskan' dana NKRI. Kl mmg statusnya spt itu saya pribadi sejalan dg rekan ojo & respon semacamnya, tidak setuju. Sama juga kasusnya dengan PNS yg tugas belajar, digajik pokok, kemudian dia 'membelot' tidak pulang ke institusi asalnya, tanpa mengembalikan gaji pokoknya tadi. Buat saya pribadi2 spt ini kurang patut ditiru.
3.) Namun demikian poin ke-2 tidak bisa dipukulratakan bahwa kasus spt rekannya rekan Ojo tsb pasti motivasinya seperti kasus tsb & pasti tidak akan pernah jalan & selalu hanya 'akal-akalan' saja. Kl motivasinya benar2 'murni' hal ini bisa sekali menyumbang ke NKRI : kerjasama riset benar2 bisa terjalin, pertukaran akademik terjadi, Institusi di NKRI bisa publikasi lebih bagus, dll. Dalam premis ini NKRI tidak dirugikan sama sekali, malah menguntungkan. Kalau sumbangannya dari hal semacam ini benar2 signifikan maka 'kesenjangannya' dg rekannya yg di Indonesia (yg juga menerima gaji sama) tidak perlu lagi diperdebatkan, karena rekan yg di LN tsb menyumbang lebih signifikan walau dia kehadirannya sedikit. Jadi yg lebih menyumbang berhak mendapat lebih, tidak sama rata sama rasa.
4.) Soal sumbangan orang Indonesia yang memilih tinggal /bekerja di LN saya kira juga sudh sangat jelas : Para founding fathers Indonesia perlu membentuk Perhimpunan Indonesia di Belanda untuk mengobarkan Nasionalisme, Tan Malaka malah pemikiran Nasionalismenya pada waktu beliau di LN & banyak lagi akademisi Indonesia di LN yg berkontribusi dalam berbagai bidang ilmu baik untuk khusus Indonesia ataupun bahkan dunia. Tapi dalam perspektif lain (spt email saya sebelumnya), orang-orang ini mungkin tidak bisa menyumbang apapun kl mereka melakukannya di NKRI sendiri karena hambatan dana, etos kerja, kultur, birokrasi, dll. Dalam premis ini bukan NKRI-nya yg disalahkan, orang2 tersebutlah yg harus 'mengakalinya', yang dalam kasus tersebut mereka memilih utk berkarya di LN. Karena bagaimanapun manusia haruslah tetap mengejar untuk menjadi Khalifah di dunia atau menjadi spesies terhormat di planet bumi. 

Mohon maaf kalau tidak berkenan.

Salam,
Novi Susetyo Adi   


--- On Thu, 28/10/10, ojo_kurdi <ojo_kurdi@yahoo.com> wrote:

From: ojo_kurdi <ojo_kurdi@yahoo.com>
Subject: Re: Bls: [beasiswa] [OOT] Sharing ttg Dosen yang berstatus double Lecturer di LN dan di Indonesia
To: beasiswa@yahoogroups.com
Received: Thursday, 28 October, 2010, 7:11 PM

Salam buat teman-teman semua,

Terima kasih atas tanggapan, pendapat dan masukan dari rekan-rekan semua. Ini lah yang saya harapkan sebetulnya, masukan dan pandangan dan pendapat dari teman-teman semua, karena sebelum ini saya pernah lemparkan isu ini di dalam milis Persatuan Pelajar Indonesia UTM, tetapi tidak ada komentar mengenai doble salary-nya, yang ada hanya justifikasi kenapa para dosen dan peneliti Indonesia banyak yang lari ke luar negeri. Mungkin mereka takut berpolemik atau tidak enak dengan orang-orang yang bersangkutan karena sehari-hari ketemu. Sebab banyak juga yang bilang dengan saya secara langsung, kalo mereka sebetulnya tidak setuju dengan double salary yang didapatkan oleh seorang dosen yang mengajar di LN dan juga di Indonesia.

Memang seandainya hanya masalah pindahnya saja, saya setuju 100 % dengan pendapat kawan-kawan semua, karena memang ada manfaat yang didapat seandainya seseorang dosen itu pindah bekerja di luar negeri, karena dukungan dana yang besar untuk membeli peralatan dan material untuk riset. Juga adanya dukungan paper dari jurnal-jurnal internasional terbaru yang mungkin tidak bisa kita dapatkan dengan mudah di Indonesia. Juga cita-cita untuk membangun network dengan negara lain. Satu lagi yaitu adanya penghargaan berupa salary yang tinggi dan memang pantas diberikan atas usaha dan susah payah seseorang untuk mendapatkan gelar itu. Itu hak azasi setiap orang untuk bekerja di mana saja dan dengan siapa saja, sah-sah saja. Sehingga dengan pendapatan yang tinggi cita-cita atau impian seseorang itu bisa ia wujudkan, seperti pendapatnya mas Eko, ini benar dan boleh-boleh saja, kita tidak berhak melarangnya. Banyak teman-teman saya juga yang memang dia free, tidak ada ikatan apa-apa dengan instanti lain di Indonesia sekarang bekerja di Malaysia, tidak masalah.

Tetapi yang jadi masalah seandainya seseorang itu pindah kerja tetapi menyebabkan masalah bagi dan merugikan orang lain itu yang masalah. Untuk kasus kawan saya itu sebetulnya bukan saya yang tanya-tanya dia tentang hal-hal yang sifatnya pribadi, tetapi dia sendiri yang menceritakannya pada saya, karena dia teman akrab saya. Motivasi saya pun bukan karena saya iri dengan rejeki dari tuhan yang jatuh ke dia, tetapi saya kasihan sama dia saja, seandainya memang rizki yang ia terima sekarang tidak halal, dia yang akan menanggung akibatnya, bukan hanya di dunia tetapi juga di kehidupan selepas mati kelak. Maaf, saya bukan mau menunjuk-nunjuk, Insya Allah secara financial saya tidak lebih buruk dari dia, dan juga seandainya mau saya pun bisa jadi dosen di sini dengan cara yang lebih baik. Dalam beberapa kesempatan justru dia yang sering mencemburui keadaan saya secara financial, dia bilang terus terang kepada saya. Secara personal pun saya beberapa kali mengingatkan dia tentang perkara ini, tetapi dia tetap berpandangan bahwa yang ia lakukan benar. Hubungan kami pun tidak ada masalah, tadi pagi pun kita masih berbincang-bincang dengan ramah, saya tidak membenci dia, hanya saja saya tidak setuju dengan perbuatannya untuk mendapatkan pekerjaan itu.  Sebetulnya dia pun menyadari bahwa perbuatannya tidak betul, karena sebelumnya pernah bilang dia tidak akan ambil kesempatan menjadi dosen karena dia akan dibenci teman-teman satu jurusannya di Indonesia sampai pensiun, padahal gaji besar yang ia nikmati hanya beberapa tahun saja, jadi tidak imbang katanya. Dia mau post doc saja 1 tahun, sudah jelas-jelas tidak berisiko. Hanya saja last minute dia ambil keputusan itu karena untuk post doc harus nunggu beberapa bulan, padahal beasiswanya sudah habis, takut susah makan di negeri orang, perlu biaya banyak,akhirnya dia putuskan jadi dosen saja. Memang kawan saya ini orangnya terlalu khawatiran, lebih-lebih perkara uang, makanya sama Allah dia dikasih banyak kemudahan karena keadaannya itu, dia sejak  datang ke Malaysia sampai saat ini tidak pernah putus beasiswa, kalo yang lainnya rata-rata dapat beasiswa hanya pada satu setengah atau 2 tahun pertama saja, habis itu biaya sendiri.

Memang kalo orang yang diluar sistem tidak akan menyadari apa masalah seandainya satu orang dosen datang mengajar hanya beberapa hari saja dalam satu semester, teman-temannya sendiri lah yang merasakan susahnya. Tugas seorang dosen kan tidak hanya mengajar, ada membimbing mahasiswa, pengabdian masyarakat, tugas tugas administrasi dan lain-lain, disamping juga kehadirann dirinya di kampus selama jam kerja. Siapa yang akan mengerjakan pekerjaan yang menjadi porsinya dia dalam hal-hal tesebut seandainya dia tidak ada di kampus, lagi pula apakah adil jika gaji dia digaji untuk setahun penuh sementara datangnya hanya 2 minggu, dengan asumsi dia datang semingu sekali tiap semester.  Coba kita fikir kalau kejadian ini berlangsung betahun-tahun, apa tidak rugi negara kita, membayari orang tersebut tiap bulan, tetapi kerjanya tidak ada. Sebagai pengetahuan, teman-teman semua, bukan hanya kawan saya saja yang berbuat begitu, di UTM sendiri ada beberapa orang yang juga seperti kawan saya itu, belum lagi di Universitas lain di Malaysia, dan juga di beberapa negara lain, saya ada data tentang itu.  Ada juga yang tidak hanya satu kali kontrak, setelah kontrak habis terus diperpanjang lagi, kalo begitu kapan mengaplikasikan ilmunya untuk mahasiswa Indonesia di universitasnya dia, mau nunggu dekat-dekat pensiun, apakah pengalaman selama menjadi student PhD tidak cukup.

Ini lah sebetulnya yang menjadi kerisauan saya, sudah sedemikian parah kah kondisi negeri kita ini, kelemahan terjadi hampir di setiap lini, korupsi dilakukan oleh hampir setiap orang, tidak peduli orang desa atau pun orang kota, yang berpendidikan dan yang tidak hampir semuanya korupsi. Makanya sebetulnya motif dibalik semua ini saya ingin membangkitkan semangat teman-teman semua untuk paling tidak mengurangi yang namanya korupsi, jauh-jauh menghilangkan, paling tidak mengurangi kuantitasnya, lebih sempit lagi kita sendiri jangan sampai korupsi. Untuk perbuatan baik ini, orang bijak berkata dimulailah dari diri kita sendiri, sambil mengajak juga orang lain melakukan hal yang sama, seandainya orang lain tidak mau itu urusan dia, paling tidak kita sudah mengingatkan. Kita hidup di dunia ini tidak bisa saling tidak menghiraukan, karena efek dari perbuatan jahat yang dilakukan orang lain semua orang akan meraskan akibatnya, seperti sekarang ini banyak musibah di negeri kita, ada gunung meletus, banjir, tsunami dll itu semua akibat perbuatan jahat manusia, memang nampak sekali dengan kasat mata kan berbagai kasus, ada mafia pajak, mafia hukum, ada yang ingin jalan-jalan ke LN pake uang negara dll. Paling tidak kita yang dibagi sedikit kelebihan sama Allah dapat mengenyam pendidikan samapai tingkat S2 atau S3, jangan lah ikut-ikutan berbuat tidak baik juga, kita kan sudah mengerti konsekuensinya.  Setiap orang memang punya keinginan, tetapi tidaklah dapat keinginan itu diwujudkan dengan menghalalkan segala cara yang bertentangan dengan aturan dan undang-undang dan agama.

Memang sebetulnya kontribusi seperti yang dikatakan, yaitu publikasi paper di jurnal internasional masih perlu diuji signifikansinya terhadap peringkat universitas kita di Ranking dunia, masih perlu dibahas oleh panel ahli. Lagi satu seandainya dosen tadi tidak menghasilkan publikasi ilmiah, terus apa kontribusinya terhadap negara kita. Kasus macam ini bukannya tidak terjadi di UTM, ada juga beberapa dosen UTM yang mengeluhkan hal ini. Seandainya skema kerja macam ini ada manfaatnya dan memang diperlukan dibuatlah uji publik, setelah lolos buatlah peraturan yang transparan, dari segi perijinan, skema penggajian dan lain-lain jangan sampai merugikan negara kita, sehingga orang yang mau bekerjanya pun tenang, rizkinya barokah dan bermanfaat. Jangan seperti sekarang ini, ijinnya seolah-olah sembunyi-sembunyi hanya sampai tingkat Dekan saja, dan itu pun Dekannya yang ditodong untuk teken karena kerjasama risetnya sudah dibuat duluan, bukan universitas yang memerlukan kemudian menugaskan beberapa orang yang bersedia untuk mengemban tugas tersebut. Jadi surat dekannya dibuat untuk kepentingan proibadi orang tersebut.

Jadi inti dari tulisan saya yang panjang ini adalah supaya kita dapat memegang amanah dengan betul, boleh kerja dimana saja tetapi dengan aturan yang betul. Bagi dosen yang ingin kerja di luar negeri, silahkan saja tetapi dengan syarat selesaikan kewajiban dengan negara kita, bagi yang ada ikatan dinas selesaikanlah dulu ikatan dinasnya baru pergi ke luar negeri, bagi yang mau resign boleh tapi kembalikan semua uang yang dia terima selama tugas belajar dua atau 3 tahun kepada negara, karena semasa tugas belajar kan memang tidak ada kontribusi langsung kepada universitas atau negara kita, bagi yang mau balik dan hanya kerja 2 atau 3 tahun, karena takut tidak dapat pensiun, ambillah cuti di luar tanggungan/tanpa gaji, ini lebih gentle. Sebagian kawan-kawan saya dosen di UTM, ada juga yang pergi mengajar di Saudi Arabia dan negara-negara timur tengah lainnya 2 atau 3 tahun, tetapi mereka tidak mendapatkan gaji dari UTM sama sekali dan fokus mengajar di sana, setelah balik baru mengajar lagi di UTM. Mereka tidak mau makan rizki yang samar-samar (syubhat) apalgi yang haram.

Memang lah saat ini negara kita belum dapat memberi penghargaan berupa gaji yang besar kepada para dosen dan peneliti, dan banyak kelemahan di segi kontrol, peraturan dan lain-lain, tetapi memang itulah realitanya. Kita sendiri lah yang harus membenahinya, dimulai dari diri kita, ajak juga kawan, saudara handai tolan untuk memperbaikinya, dengan jalan berbuat yang baik dan betul, nanti kalau semua orang atau banyak orang yang sudah baik, tatanan kehidupan ini akan dibaiki oleh Tuhan semesta alam. Jangan terus ikut-ikutan berbuat tidak betul. Untuk kasus dosen ini, jangan lah tidak mau bekerja di Indonesia dengan gaji yang kecil dan pindah kerja di negara lain, tetapi gajinya tetap diambil, kalau tidak mau dengan gaji yang kecil ya resign lah, kalau mau ya bersabar, jangan mencari celah-celah untuk korupsi dengan dalih kerjasama riset dan lain-lain. Karena kenyataan yang terjadi, ijin dari Indonesianya kolaborasi riset, tetapi prakteknya jadi dosen, ini juga suatu kesalahan.

Bagi yang ingin kembali ke tanah air, ini lah yang paling ideal, inilah bentuk pengabdian yang betul-betul nyata dan langsung terasa manfaatnya. Masalah rizki dengan gaji yang kecil itu kita serahkan sama Allah. Jutaan dosen lain pun masih tinggal di Indonesia dan anak istrinya juga masih bisa makan, berpakaian, berkendaraan dan lain-lain. Rizki di tangan Allah, dan sudah ada bagiannya masing-masing, tidak akan bertukar, dan seseorang tidak akan mendapatkan lebih dari yang sepatutnya ia dapatkan. Rizki akan mengejar seseorang yang telah ditetapan Allah untuk mendapatkannya sebagimana kematian mengejar seseorang, oleh karena itu carilah rizki yang halal saja.

Sekian dulu dari saya, mohon maaf bila ada kata-kata saya yang menyinggung perasaan dan tidak berkenan di hati teman-teman semua. Semua saya niatkan untuk perbaikan diri saya terutama dan sebagai peringatan bagi kita semua. Sekali terima kasih atas masukan, tanggapan dan pendapat dari kawan-kawan semua, baik yang pro maupun kontra, terus terang itu semua meningkatkan semangat saya untuk mencoba dan berusaha berbuat baik dan mengajak teman-teman semua berbuat baik juga. Semoga Allah Swt berikan taufik kepada kita untuk mengamalkannya. Amiin








------------------------------------

INFO, TIPS BEASISWA, FAQ - ADS:
http://id-scholarships.blogspot.com/

===============================

INFO LOWONGAN DI BIDANG MIGAS:
http://www.lowongan-kerja.info/lowongan/oil-jobs/

===============================

INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.comYahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    beasiswa-digest@yahoogroups.com
    beasiswa-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/


 


__._,_.___
Recent Activity:
INFO, TIPS BEASISWA, FAQ - ADS:
http://id-scholarships.blogspot.com/

===============================

INFO LOWONGAN DI BIDANG MIGAS:
http://www.lowongan-kerja.info/lowongan/oil-jobs/

===============================

INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
.

__,_._,___
5 Forum Beasiswa: October 2010   singkat saja, berdasarkan apa yg sy rasakan dan liat teman2 stlh kul dari LN lalu hanya mengabdi PNS di...

[beasiswa] [info] Scholarship for developing countries in TAIWAN, National Taiwan University of Science and Technology

 

Scholarship for developing countries in TAIWAN, National Taiwan University of
Science and Technology
Financial Aid Available to International Graduate Students Enrolled in
English-taught Programs at the National Taiwan University of Science and
Technology
This financial aid is made available to international graduate students for the
purpose of globalizing the campus by attracting outstanding graduate students
from abroad.
Scholarship for developing countries in TAIWAN
Eligibility:
1. College graduates or graduate students from abroad applying for admission to
our graduate programs as full-time students may apply for one year's financial
aid.
2. Near the end of their first academic year, students may apply for the
renewal of the financial aid for their next year of graduate study by submitting
the following materials: the previous year's transcript, a report on or examples
of their research output, and a letter of recommendation from their faculty
advisor.
3. Students who have already received financial aid from the R.O.C. government
or other academic sources are not eligible to apply to this particular financial
aid program; however, they may still receive an educational subsidy for any work
performed.
4. Duration of Scholarships:
* Master's program scholarships: maximum two years
* Ph.D. program scholarships: maximum three years
* Master's fast –track to Ph.D. program scholarships: maximum four years
1. The sources of this financial aid are the university's endowment fund and
subsidies from the Ministry of Education.
2. Number of recipients: Will be decided each year based upon the university's
annual budget.
3. For a scholarship recipient, in addition to a waiver of tuition and fees for
that year, a monthly stipend of NT$10,000 is granted to a master's program
student, and a NT$15,000 monthly stipend is granted to a doctoral student upon
their enrollment

more info : _
www-i.ntust.edu.tw/indonesian/oia-e/www/front/bin/ptlist3dc7.phtml?Category=76

__._,_.___
Recent Activity:
INFO, TIPS BEASISWA, FAQ - ADS:
http://id-scholarships.blogspot.com/

===============================

INFO LOWONGAN DI BIDANG MIGAS:
http://www.lowongan-kerja.info/lowongan/oil-jobs/

===============================

INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
MARKETPLACE

Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___
5 Forum Beasiswa: October 2010   Scholarship for developing countries in TAIWAN, National Taiwan University of Science and Technology F...

[beasiswa] File - kelolaemail

 


Dikarenakan milis ini sangat aktif, tips sederhana berikut dapat membantu anda mencegah membanjirnya email di mailbox.

Bagi teman-teman yang TIDAK INGIN MENERIMA email setiap hari, dan hanya ingin melihat/browsing mail pada saat senggang saja, bisa melakukan cara-cara di Episode B, seperti yang tercantum pada langkah nomor 4 (empat).

Bagaimana tips sederhana tersebut ?

Tips pertama :

Episode A

Daftarkan diri di http://www.yahoo.com dan buat account di
Yahoo.

Bagi yang belum memiliki account di Yahoo, silakan :
1. Click ke http://www.yahoo.com
2. Click "MAIL" di samping kanan bagian atas, di samping tulisan
kapital YAHOO!
3. Lalu, akan masuk ke sebuah halaman baru, di kolom kiri,
click "SIGN UP NOW".
4. Ikuti langkah-langkah yang ditunjukkan sampai selesai.
5. Ingat userid dan password yang diberikan Yahoo, karena kedua
informasi ini yang
akan dipergunakan terus untuk sign-in.

Bagi yang telah memiliki account dan e-mail address di Yahoo.com,
tidak perlu melakukan resgistrasi seperti di atas.

Langsung saja, lompat ke step Episode B.

Episode B

Episode ini BERLAKU dan hanya bisa dilakukan oleh semua user yang
telah memiliki account di Yahoo.

1. Click http://groups.yahoo.com
2. Di bagian pojok kiri atas, akan ada kolom "MY GROUPS" dan di
bawahnya akan tampil BEASISWA.
3. Click saja "BEASISWA", dan teman-teman akan dibawa menuju ke
kumpulan archive mails milis BEASISWA.
4. Click icon "EDIT MY MEMBERSHIP" di pojok kanan atas, nanti akan
diantarkan menuju ke sebuah menu profile pribadi teman-teman.

Pilih section "MESSAGE DELIVERY".

Di sana ada pilihan-pilihan di bawah:

"Individual e-mails" : ini artinya, mau menerima e-mail setiap ada
mail baru. "Daily Digest" : artinya,
hanya menerima satu e-mail yang berisi kumpulan email-email yang dikirim di hari tersebut.
"Special Notice" : artinya, hanya menerima pesan-pesan dari
moderator saja.
"No e-mail" : artinya, TIDAK menerima pesan apapun.
Nah, di-click saja di lingkaran yang terdapat di samping NO E-MAIL.
Teman-teman tidak akan kebanjiran e-mail lagi, dan e-mail bisa dibaca
di archive saja, dengan meng-click tombol "MESSAGE" di sisi kiri
sebelah atas.

5. Semua e-mail, sejak awal hingga yang terbaru, ada di sana semua,
dan bisa dicari sesuai topiknya di kolom SEARCH. Misalnya, mau
mencari cerita soal "Recommendation Letter" ; ketik
aja "Recommendation Letter" dan click SEARCH. Nanti semua mail yang
berhubungan dengan Recommendation Letter, akan tampil.

Demikianlah tipsnya. Sangat efektif dan efisien, bukan ?

Tidak perlu unsubscribing lagi, dan tetap dapat mengikuti berita-
berita dan obrolan di Beasiswa.

Apabila ada pertanyaan, silakan e-mail ke Beasiswa-owner@yahoogroups.com

Terima kasih.

Moderator

__._,_.___
Recent Activity:
INFO, TIPS BEASISWA, FAQ - ADS:
http://id-scholarships.blogspot.com/

===============================

INFO LOWONGAN DI BIDANG MIGAS:
http://www.lowongan-kerja.info/lowongan/oil-jobs/

===============================

INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
MARKETPLACE

Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___
5 Forum Beasiswa: October 2010   Dikarenakan milis ini sangat aktif, tips sederhana berikut dapat membantu anda mencegah membanjirnya em...

Re: Bls: [beasiswa] [OOT] Sharing ttg Dosen yang berstatus double Lecturer di LN dan di Indonesia

 

Dear Bung Ojo,

Kita semua hendaknya sadar untuk apa kita ditugaskan belajar. Dan tentu institusi dimana kita bernaung sebagai PNS berharap kita ketika selesai bisa terjun langsung dalam membangun institusi itu. 

Saya melihat ada kecenderungan bahwa institusi pendidikan di Indonesia terlalu sering dijadikan sapi perahan oleh pemerah yang tidak bertanggung jawab yang tak pernah diberikan rumput oleh pemerah, sehingga lama-lama akan menjadi kurus. Si sapi makin kurus, semakin tak lagi layak dijual, dan ketika dia tidak menghasilkan susu lagi, maka yang ada si sapi dicaci maki karena jelek dan ditolak dimana-mana, mending kalau yang menolak adalah orang lain yang tidak memanfaatkan si sapi, tapi yang menolak adalah pemerahnya sendiri.

Kembali ke kita, untuk apa kita memilih menjadi dosen PNS waktu itu

1. apa karena waktu itu tidak punya pekerjaan?
2. apa karena jaminan hari tua yang diterima sebagai PNS?
2. apa karena institusi ini ingin anda jadikan batu loncatan supaya anda bisa sekolah ke luar negeri, lalu meninggalkannya ketika anda selesai? (macam sapi perahan)
3. apa karena anda memang ingin mengabdi secara bersungguh-sungguh sebagai PNS membangun institusi tempat anda dibesarkan, siap menerima konsekuensi, mengikuti aturan?

Kalo akhirnya muncul kekecewaan dengan rendahnya gaji sebagai dosen PNS, dan kualitas jelek pendidikan di Indonesia. Maka, pilihan kita menjadi dosen PNS, dan menjadikan institusi pendidikan di Indonesia macam sapi perahan adalah pilihan yang sangat naif, dan lebih baik kita keluar dengan elegan daripada tidak fokus.

Kalo anda berfikir menjadi Dosen PNS yang profesional,  maka konsekuensi adalah fokus,  ikuti aturan yang diseperti yang disepakati, bangun institusi yang membesarkan anda ketika anda selesai, perbaiki sistem kalau anda rasakan kurang, pertahankan dan tingkatkan kalau anda rasa sudah bagus, dan untuk itulah salah satunya institusi berharap dari kita. Sehingga suatu saat nanti, mahasiswa Indonesia akan bangga menjadi lulusan S-1, S-2, dan bahkan S-3 dari Indonesia.

salam
Khomaini Hasan




--- In beasiswa@yahoogroups.com, "eddie_undip" <eddie_undip@...> wrote:
>
> Dear Bung Ojo dan teman2 milist,
>
> Saya juga ingin mengutarakan opini. Mohon maaf kalau ada yang tersinggung. Saya sedih dengan teman2 berprofesi sebagai dosen uni negeri dan para PNS, khususnya mereka yang dapat beasiswa ke LN untuk melanjutkan studi. Kenapa? Karena mereka juga mendapatkan gaji setiap bulan, walaupun cuma gaji pokok... Ya kalo boleh bilang mereka juga makan gaji buta... Udah dapat stipend dari scholarshipnya tiap bulan, masih juga dapat gaji pokok tiap bulan. Jadi double gaji juga kan... For example: bagi teman yang mendapatkan ADS scholarship dari Australian Government (termasuk saya) mendapat stipend tiap 2 minggu yang mungkin bisa 4 sampe 5 kali lipat gaji bulanan mereka, tapi ternyata mereka juga dapat gaji pokok yang mungkin jumlahnya sangat kecil... Tapi tetap saja dapat gaji kan...
>
> Salam,
> Eddy
> Status bekerja di private sector... :-).
>
> --- In beasiswa@yahoogroups.com, M Taufiq Nuruzzaman mtaufiqnzz@ wrote:
> >
> > Sbg Dosen PNS di PTN,
> > memang diperbolehkan utk bertugas di luar institusinya
> > misal jadi Menteri atau Direktur World Bank spt Bu Sri Mulyani.
> > Kadang kampus besar sengaja menjual dosennya ke univ lain utk menjadi
> > dekan/kaprodi
> > dan univ lain itu hrs membayar fee.
> >
> > Dalam pedoman kenaikan fungsional dosen pun, aktif di luar itu ada nilainya.
> > Krn bertugas di luar mereka hanya diberi Gaji Pokok+tunjangan keluarga
> > yg jumlahnya sama dengan semua PNS di Indonesia utk pangkat dan gol yg sama.
> > Mereka akan kehilangan tunjangan fungsional dan tunjangan profesi dosen.
> >
> > Jika dosen mengajukan "cuti di luar tanggungan negara", maka itu akan beresiko
> > dia tdk akan diterima jika ingin kembali ke institusi itu. Mungkin ini yg
> > ditakutkan dosen X itu.
> > Bagi PTN pun, kehilangan dosen PNS adalah kerugian besar, krn kalo mengganti
> > dengan dosen kontrak,
> >
> > mereka hrs menggaji dosen kontrak itu dengan anggaran PTN, bukan digaji negara.
> > Padahal penambahan jumlah dosen PNS itu setahun paling 1 per departemen.
> >
> > Jika dosen X tetap mengajar di UTM tanpa keluar dari PTN,
> > maka yg dirugikan adalah PTN krn kekurangan SDM.
> >
> > Untuk menyiasati itu, Usulan saya:
> > 1. Dosen X tetap mengajar di UTM sembari membangun link dan kerjasama
> > (kerjasama akan menaikkan akreditasi prodi dan rangking)
> > 2. Semua paper yg publish hrs menyatakan kalo dosen X adalah dosen PTN
> > sehingga PTN dapat nama tanpa mengeluarkan biaya apa2 (rejeki nomplok)
> > 3. Memberikan fee institusi sebesar 10% dari pendapatan kepada PTN,
> > 4. PTN memberi surat tugas kepada dosen X utk jadi Visiting Researcher
> > (ini pun akan menaikkan grade dari kampus)
> >
> >
> > terima kasih...
> >
> > --
> > M Taufiq Nuruzzaman, S.T.
> > Departemen Teknik Informatika
> > Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga
> > Yogyakarta, INDONESIA
> >
> >
> >
> >
> > ________________________________
> > From: ojo_kurdi ojo_kurdi@
> > To: beasiswa@yahoogroups.com
> > Sent: Thu, October 28, 2010 5:11:34 PM
> > Subject: Re: Bls: [beasiswa] [OOT] Sharing ttg Dosen yang berstatus double
> > Lecturer di LN dan di Indonesia
> >
> >
> > Salam buat teman-teman semua,
> >
> > Terima kasih atas tanggapan, pendapat dan masukan dari rekan-rekan semua. Ini
> > lah yang saya harapkan sebetulnya, masukan dan pandangan dan pendapat dari
> > teman-teman semua, karena sebelum ini saya pernah lemparkan isu ini di dalam
> > milis Persatuan Pelajar Indonesia UTM, tetapi tidak ada komentar mengenai doble
> > salary-nya, yang ada hanya justifikasi kenapa para dosen dan peneliti Indonesia
> > banyak yang lari ke luar negeri. Mungkin mereka takut berpolemik atau tidak enak
> > dengan orang-orang yang bersangkutan karena sehari-hari ketemu. Sebab banyak
> > juga yang bilang dengan saya secara langsung, kalo mereka sebetulnya tidak
> > setuju dengan double salary yang didapatkan oleh seorang dosen yang mengajar di
> > LN dan juga di Indonesia.
> >
>

__._,_.___
Recent Activity:
INFO, TIPS BEASISWA, FAQ - ADS:
http://id-scholarships.blogspot.com/

===============================

INFO LOWONGAN DI BIDANG MIGAS:
http://www.lowongan-kerja.info/lowongan/oil-jobs/

===============================

INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
.

__,_._,___
5 Forum Beasiswa: October 2010   Dear Bung Ojo, Kita semua hendaknya sadar untuk apa kita ditugaskan belajar. Dan tentu institusi dimana...

Saturday, October 30, 2010

[beasiswa] [INFO] Fully-Funded Int. Research Scholarships at the University of Leeds, UK.

 

website link:
http://www.leeds.ac.uk/rsa/postgraduate_scholarships/FIRS-AppForm11

Fully-Funded International Research Scholarships (FIRS)
Session 2011-2012 - Closing Date: 24 January 2011

Fully funded University International Research Scholarships are available for high quality international students who will be commencing PhD research study in Session 2011-12 for study in any Faculty at the University of Leeds.

ELIGIBILITY CRITERIA – Please read this information carefully, as your application form will be automatically rejected if you do not meet ALL of the eligibility criteria listed below

• Applicants MUST first submit a research degree study application form and be in receipt of a University BANNER ID Number (Student ID Number) to be eligible for a Fully-Funded International Research Scholarship. Applications without a valid University ID Number will be rejected. To apply for a place on a research degree programme, please visit: http://www.leeds.ac.uk/students/apply_research.htm
• These awards are only available to applicants who would be liable to pay academic fees at the full international fee rate;
• Applicants must normally hold a First Degree at undergraduate level equivalent to at least a UK First Class Honours degree and should be considered to be the `best of the best' (eg, applicants should be demonstrably in the top 20% of their cohort). Applicants should either have graduated with the appropriate First Degree or be in their final year of study;
• Applicants whose first language is not English must have already met the University's English Language requirements . Some Schools require a standard of English higher than the University minimum;
• These awards are not open to individuals who have already been awarded a Doctoral degree or equivalent qualification;
• Applicants must not hold another Scholarship

REGULATIONS
These include the following (full information on the regulations will be sent to all successful applicants):

• Awards must be taken up on 1 October 2011;
• The awards are available for new research students undertaking full-time study leading to the degree of PhD. Students who are already registered for PhD research study are excluded from this competition;
• The award will cover full international fees and a maintenance grant of £13,895 per annum. There are no additional allowances for travel or research costs;
• The award will be made for one year in the first instance and renewable for a further period of up to two years, subject to satisfactory academic progress;
• Applicants must live within a reasonable distance of the University of Leeds whilst in receipt of this Scholarship.

METHOD OF APPLICATION
• Applicants must complete all sections of the application form, using the space provided on the form and with strict observation of any word limits. Attachments are not permitted and all will be disregarded.
• The completed form should be returned to the Postgraduate Scholarships Office, Marjorie & Arnold Ziff Building, University of Leeds, Leeds LS2 9JT by no later than 24 January 2011 or by email to pg_scholarships@leeds.ac.uk
• To track the progress of your application, please visit http://scholarships.leeds.ac.uk and select the tab `Application Tracking', then follow the instructions on screen. Please note that, due to the large volume of applications, the Postgraduate Scholarships Office will not enter into any correspondence regarding the progress of an application.

APPLICATION PROCEDURE & RESULT
Applications are logged by the Postgraduate Scholarships Office and passed on to the relevant Schools for initial consideration. Each School selects a shortlist of applicants who they wish to recommend for the award. The Group on Scholarships, Studentships and Prizes then meets to consider the shortlists and select the successful applicants. Applicants can expect to be notified of the outcome of their application by the end of March 2011. The University will publish the names of the successful applicants within the University and externally on the University website.

__._,_.___
Recent Activity:
INFO, TIPS BEASISWA, FAQ - ADS:
http://id-scholarships.blogspot.com/

===============================

INFO LOWONGAN DI BIDANG MIGAS:
http://www.lowongan-kerja.info/lowongan/oil-jobs/

===============================

INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
MARKETPLACE

Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___
5 Forum Beasiswa: October 2010   website link: http://www.leeds.ac.uk/rsa/postgraduate_scholarships/FIRS-AppForm11 Fully-Funded Intern...

Friday, October 29, 2010

Re: Bls: [beasiswa] [OOT] Sharing ttg Dosen yang berstatus double Lecturer di LN dan di Indonesia

 

Dear Bung Eddy dan teman-teman semua,

Saya menghargai pendapat Bung Eddy terhadap teman-teman yang berstatus sebagai PNS yang disamping mendapat beasiswa juga mendapatkan gaji pokok dari pemerintah Indonesia. Suatu hal yang wajar dan sangat manusiawi. Mohon maaf Bung Eddy, saya coba untuk menjelaskan sedikit tentang hal tersebut, seingat saya beberapa waktu yang lalu hal ini pernah dibahas dan menjadi topik perdebatan dalam milis beasiswa ini dan akhirnya dihentikan karena mengarah pada perbedaan pendapat yang tajam yang dapat memicu konflik yang tidak berkesudahan. Mungkin Bung Eddy bisa trace di inbox emailnya atau searching email dalam milis beasiswa ini tentang topik tersebut utk mengetahui apa saja pendapat teman-teman dan rekan-rekan yang lain berkenaan dengan hal ini.

Perlu Bang Eddy ketahui seorang PNS katakan lah dosen PTN yang melanjutkan studi ke LN keadaannya bermacam-macam, pertama ada golongan yang mendapatkan beasiswa dan juga ada golongan yang tiak mendapatkan beasiswa sama sekali atau mendapatkan beasiswa pada tahun awal-awal studinya kemudian selepas itu tidak mendapatkan beasiswa lagi. Untuk golongan pertama yang mendapatkan beasiswa pun terbagi kepada beberapa kategori lagi, ada yang mendapatkan beasiswa yang jumlahnya besar, seperti ADS, Monbusho, DAAD dan lain-lain, ada juga golongan yang mendapatkan beasiswa yang pas-pasan, seperti beasiswa DIKTI, ada juga yang mendapatkan beasiswa hanya berupa pembebasan SPP saja. Nah untuk golongan yang pertama yang mendapatkan beasiswa besar dan penuh selama masa study. sekilas memang wajar kalo ada orang seperti bung Eddy yang bekerja di swasta merasa seolah-olah itu tidak adil karena sudah dapat beasiswa yang besar kok masih dapat gaji pokok yang meskipun kecil tapi didapat tanpa bekerja sama sekali untuk universitasnya. Tetapi coba bang Eddy renungkan untuk golongan berikutnya, yang dapat beasiswa pas-pasan, separo, atau yang sudah tidak dapat beasiswa lagi, apakah bung Eddy akan merekomendasikan hal yang sama, mereka tidak berhak menerima gaji pokok sebagai PNS-nya? Terus bagimana untuk membiayai kekurangan biaya hidupnya, atau menutupi keperluan hidupnya bagi dosen yang tidak ada beasiswa sama sekali. Sementara ada beberapa dosen yang terpaksa harus ambil part time untuk tetap bertahan dan dapat menyelesaikan studinya, bahkan part time yang dia lakukan terpaksa dilakukan malam hari diluar waktu study dia, di saat orang lain nyenyak tidur. Bahkan kalo tidak salah, ada yang sampai meninggal dunia karena kecelakaan yang dialami, karena mungkin mengantuk saat mengendarai mobil selepas pulang kerja malam-malam. Silahkan Bung Eddy jawab sendiri pertanyaan-pertanyaan itu, saya hanya menunjukkan fakta-fakta yang ada.

Sebetulnya kalo betul-betul diteliti, ada perbedaan nyata antara seseorang yang berstatus dosen PNS dengan seseorang yang free atau kerja di sektor private. Seorang dosen PNS yang sedang tugas belajar dia diasumsikan mengerjakan 12 SKS kewajiban dia sebagai dosen di PNS-nya dengan tugas hanya satu saja yaitu belajar dengan rajin supaya dapat menyelesaikan studi on time dan dia diharuskan kembali mengajar ke PTN-nya selepas masa studi selesai, sebagai imbalan dari ikatan itu maka dia dapat gaji pokok dan tunjangan keluarga, minus tunjangan fungsional karena dia tidak mengajar selama dia meninggalkan PTN-nya untuk study leave. Tetapi ada beberapa rekan dosen PNS juga yang entah karena tidak tahu prosedur atau menyengaja, dia tidak urus ijin belajarnya sampai ke DIKTI, sehingga masih dapat full gaji selama dia study dengan berbagai alasan, gaji gak cukup, kecil dll. Sebetulnya mohon maaf ini suatu kecurangan juga menurut pendapat pribadi saya sih, karena dengan tugas dan kewajiban yang sama dengan dosen lain, tetapi dia mendapatkan bayaran atau gaji lebih. Sementara seseorang yang bukan PNS tidak ada ikatan apa-apa, selepas selesai study kalo tidak mau pulang dan mau bekerja di Luar Negeri pun tidak akan ada orang yang menuntut, bebas-bebas saja. Nah kaitannya dengan keadaan dosen PNS yang bermacam-macam itu, pemerintah kita tidak mau susah, jadinya di sama ratakan saja, baik yang dapat beasiswa besar, atau pun beasiswa kecil atau tidak ada beasiswa langsung, tunjangan fungsionalnya dipotong, gaji pokok dan tunjangan keluarga tidak. Untuk kedepannya mungkin kalo ada usulan semacam pembedaan perlakuan pemotongan gaji berdsarakan kondisi beasiswa yang diperoleh saya rasa bisa saja diusulkan untuk memenuhi rasa keadilan dan mengeliminir kecemburuan-kecemburuan dari pihak-pihak tertentu. Tegantung kita mau fight untuk memperjuangkannya atau tidak.

Sedangkan isu yang saya lempar di postingan pertama adalah tentang dosen yang berstatus PNS di Indonesia tetapi dia mengajar lagi di Universitas lain di Luar Negeri dan dia mendapatkan gaji full dari kedua-duanya, dari PTN di Indonesia dan juga dari UNiversitas di Luar Negeri, sementara kewajiban dia di Indonesia tidak dijalankan secara penuh (datang mengajar hanya seminggu dalam satu semester) tetapi haknya berupa gaji diambil penuh. Dalam perkembangannya teman-teman menanggapi ada yang pro dan kontra, tetapi sebagian besar setuju bahwa dosen yang bersangkutan sebaiknya tidak ambil gaji dari Indonesia (cuti diluar tangungan negara) dengan resiko dia tidak diterima lagi sebagi PNS selepas habis kontrak mengajar di LN atau ada yang mengusulkan (Pak Taufik dari UIN) juga agar fee-nya sebagian (10%) dkasihkan ke PTN asal di Indonesia dan dia tetap menjalankan kewajibanya mengajar dari jauh (datang sesekali atau menggunakan teknologi informasi, seperti internet dll). Dalam perkembangannya ada juga menanggapi tentang mana yang lebih baik antara orang yang ada di LN tetapi berkontribusi dengan mengembangkan network denga LN untuk kemajuan Indonesia (Bung Frank_Hero) dan yang berkontribusi tetapi tetap tinggal di Dalam Negeri ( Bung Muhamamd Reza).

Saya fikir semua pendapat teman-teman ada betulnya, mohon maaf saya tidak dapat mengutip pendapat teman-teman semua karena keterbatsan saya dalam mengingat semuanya itu. Kalo berbeda pendapat sih wajar-wajar saja, tetapi jangan sampai mengarah kepada perpecahan dan menjadikan astu sama lain saling membenci. Intinya di mana pun kita berada bagaiman kita berfikir agar apa yang kita lakukan dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa dan rakyat Indonesia. Semua elemen bangsa adalah penting, dari yang tingkat bawah sampai yang tingkat atas asal menjalankan fungsi senagimana mestinya sesuai denagn posisi masing-masing. Karena kita dalam kehidupan ini tidak bisa hidup sendiri-sendiri ada saling ketergantungan satu sama lain dan semua saling membutuhkan. Tidak bisa di dunia ini hanya ada orang kaya saja, tidak ada orang miskin, siapa yang akan mengerjakan pekerjaan kasar kalo tidak ada buruh. Petani, pedagang, nelayan, pejabat, rakyat, semuanya penting.

Dan lagi satu dalam setiap hal usahakan kita lakukan dengan cara yang betul dan jujur, jangan sampai merugikan atau mengambil hak orang lain atau mendapatkan sesuatu yang bukan hak kita. Seperti saya sudah katakan dalam postingan sebelum ini, mau kerja di mana saja boleh asal prosedurnya betul dan tidak merugikan hak orang lain dan tidak juga merugikan keuangan negara. Insya Allah kalo kita dapat berlaku jujur dalam setiap keadaan pasti hidup kita tidak akan susah, saya ingat ada satu peribahasa, bahwa kejujuran adalah mata uang yang berlaku di mana-mana, tidak kenal batas negara. Percaya lah, kalo ingin coba mari kita buktikan dengan memulai untuk bersikap jujur sejak saat ini dan seterusnya, pasti pertolongan Allah akan beserta kita. Seperti kasus yang saya sampaikan jika ada seseorang yang dia berstatus sebagai PNS tetapi mengajar di LN tidak ijin ke Universitasnya dan tetap menerima gaji, ini jelas-jelas merugikan orang lain dan juga merugikan keuangan negara. Sebagai bukti, bung eddy merasa tidak adil dengan seseorang atau teman-teman PNS yang mendapat beasiswa dan juga menerima gaji pokok dari pemerintah kita,ini legal secara undang-undang, apalagi untuk kasus yang saya kemukakan di awal tadi, sudah tidak ijin, tidak juga mengajar di unversitas asal padahal study sudah selesai dan tidak ada hutang atau apa-apa kewajiban yang harus ditunaikan di negara tempat study, terus malah mengajar di LN dengan bayaran 6 atau 7 kali lipat dari gaji PNS kita, sekalian dengan gaji PNS nya juga diambil tanpa kerja sama sekali, ya wajar saja kalo banyak orang yang marah, jengkel dan gemes. Logika sehat mana yang dapat menerima keadaan ini, terlepas dari niat seseorang itu untuk membangun network dll, kalo prosedur yang dia gunakan tidak betul ya akan mengundang reaksi yang keras dari orang lain, kecuali jika memang mental kita sudah berubah karena saking banyaknya orang berbuat begitu jadi dianggap wajar saja kalo ada orang mencuri uang negara tanpa rasa berdosa sama sekali. Marilah kita juga peduli dengan perbuatan-perbuatan yang berbau korupsi dan ada potensi merugikan keuangan negara, karena sesungghunya kalo ada orang berbuat begitu itu sebetulnya merugikan kita karena uang negara kan uang kita semua, uang seluruh rakyat Indonesia. Sekarang sudah tidak jamannya lagi takut dengan atasan, teman, dan lain-lain, sepanjang yang kita adukan dan kita laporkan benar (bukan fitnah) dan didukung dengan bukti yang ada, kita jangan takut, pasti Allah akan tolong kita, ada pun adanya friksi, tekanan, ancaman, intimidasi, terror dan lain-lain yang kita terima angaplah itu sebagia bagian dari perjuangan dan pengorbanan dalam menegakkan kebenaran, pasti kita akan dapat ganjaran/pahala untuk itu semua. di Web KPK pun sekarang ada saluran khusus untuk melaporkan perbuatan korupsi atasan, teman, saudara kita dan siapa saja tanpa dapat diketahui siapa pelapornya dan pelapornya pun dilindungi undang-undang. Jadi jangan sungkansungkan lagi setiap ada korupsi laporkan saja, jangan dibela kalo ada saudara atau family, teman atau pun kerabat kita yang korupsi, karena ini adalah salahsatu perbuatan yang dapat menghancurkan negara kita.

Itu dulu postingan dari saya, mohon maaf jika ada kata-kata kasar yang tidak berkenan di hati kawan-kawan semua. Marilah kita isi milis beasiswa kita ini dengan semangat saling menghargai, saling menyayangi, saling memaafkan, tidak ada kebencian, tidak menghakimi postingan orang lain, tidak memaksakan pendapat dan kehendak kita, setiap orang berhak menyampaikan pendapatnya, terlepas sesuai atau tidak dengan pendapat kita, yang penting bagaimana kita tidak merasa lebih baik dari orang lain, sehingga apa yang disampaikan orang lain dapat menjadi bahan renungan untuk perbaikan kita. Insya Allah kalo masing-masing kita dapat bersikap seperti ini maka diri kita akan ada peningkatan dan akan menjadikan contoh bagi orang lain untuk menjadi semakin baik juga.

Regards,

Ojo Kurdi

--- In beasiswa@yahoogroups.com, "eddie_undip" <eddie_undip@...> wrote:
>
> Dear Bung Ojo dan teman2 milist,
>
> Saya juga ingin mengutarakan opini. Mohon maaf kalau ada yang tersinggung. Saya sedih dengan teman2 berprofesi sebagai dosen uni negeri dan para PNS, khususnya mereka yang dapat beasiswa ke LN untuk melanjutkan studi. Kenapa? Karena mereka juga mendapatkan gaji setiap bulan, walaupun cuma gaji pokok... Ya kalo boleh bilang mereka juga makan gaji buta... Udah dapat stipend dari scholarshipnya tiap bulan, masih juga dapat gaji pokok tiap bulan. Jadi double gaji juga kan... For example: bagi teman yang mendapatkan ADS scholarship dari Australian Government (termasuk saya) mendapat stipend tiap 2 minggu yang mungkin bisa 4 sampe 5 kali lipat gaji bulanan mereka, tapi ternyata mereka juga dapat gaji pokok yang mungkin jumlahnya sangat kecil... Tapi tetap saja dapat gaji kan...
>
> Salam,
> Eddy
> Status bekerja di private sector... :-).
>

__._,_.___
Recent Activity:
INFO, TIPS BEASISWA, FAQ - ADS:
http://id-scholarships.blogspot.com/

===============================

INFO LOWONGAN DI BIDANG MIGAS:
http://www.lowongan-kerja.info/lowongan/oil-jobs/

===============================

INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___
5 Forum Beasiswa: October 2010   Dear Bung Eddy dan teman-teman semua, Saya menghargai pendapat Bung Eddy terhadap teman-teman yang ber...
< >